MAKALAH
HEALTH EDUCATION
“ ORGANISASI PELAYANAN
KESEHATAN”
Oleh
:
1.
Alexander
Maraden Pangeran 113063A10001
2.
Julianson
Sahidar 113063A10028
3.
Masnah 113063A10034
4.
Mario
Kuswanto 113063A10032
5.
Rio
Mantikei 113063A10041
6.
Tera
Kurnia Aulia Desi 113063A1000
7.
Yuyun
Kusbiati 113063A10051
Pengampu :
Muhammad Basit, S.Kep, MM
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
Program Sarjana Keperawatan
BANJARMASIN
2012
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
·
Latar Belakang
·
Tujuan
BAB
II ISI
·
Pengertian Organisasi
·
Struktur Organisasi
·
Prinsip Organisasi
·
Jenis Organisasi Pelayanan
Kesehatan
ü IDI
ü PPNI
ü IBI
BAB
III PENUTUP
·
Kesimpulan
·
Saran
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi pelayanan
kesehatan, seperti Rumah Sakit dan Puskesmas merupakan salah satu jenis
organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Prinsip organisasi
adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan
dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus memperhatikan perubahan dari
luar organisasi. Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang
aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah
satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu atau berkualitas. Yayat
Hayati Djatmiko (2002), Perilaku Organisasi
Dunia Organisasi
Terbesar yang berperan dalam Pelayanan
Kesehatan yaitu WHO ( World Health Organisation) yang merupakan salah satu
badan PBB yang bertempat di Swiss. Di
Indonesia sendiri Organisasi kesehatan yang terbesar adalah IDI (Ikatan Dokter
Indonesia), PMI (Palang Merah Indonesia), dan yang mengatur sistematis
Pelayanan kesehatan di pegang Oleh Deperteman Kesehatan.
B. TUJUAN
·
Untuk mengetahui pengertian dan
ruang lingkup organisasi
·
Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan
struktur organisasi
·
Untuk mengetahui keterkaitan
organisasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Pengertian organisasi menurut para ahli:
·
Menurut James D. Money, organisasi
adalah bentuk setiap kerjasama manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·
Menurut Dwight Waldo, organisasi
adalah struktur antara hubungan pribadi berdasarkan wewenang formal (formal
authority) dan kebiasaan dalam sistem administrasi.
·
Menurut A. W. Widjaja, organisasi
adalah suatu alat untuk melaksanakan tujuan tertentu.
·
Menurut Sondang P. Siagian,
organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu
tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapatseorang atau beberapa
orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut
bawahan.
B.STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan
perwujudan struktur wewenang formal dengan cara menganalisis jabatan-jabatan
apa yang diperlukan dalam mencapai tujuan, untuk kemudian ditentukan
kualifikasi ataupun jumlah orang yang mengisi jabatan-jabatan tesebut. Struktur
organisasi memegang peranan penting dalam sebuah organisasi karena struktur
organisasi yang digunakan dapat memberikan dukungan moral bagi karyawan
sehingga mau bekerja sama dan selalu berusaha menjalin koordinasi sebagai
tanggung jawab penting dalam kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan
organisasi. Yayat Hayati Djatmiko (2002),
Perilaku Organisasi
C.
Ciri-Ciri Organisasi
Seperti telah diuraikan di atas
bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
Adanya suatu kelompok orang yang dapat
dikenal dan saling mengenal.
Organisasi
yang di bentuk tentu dengan di dasari oleh orang-orang yang ingin berperan
dalam dunia sosial.
·
Adanya kegiatan yang berbeda-beda,
tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan
kesatuan kegiatan,
·
Tiap-tiap orang memberikan sumbangan
atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
·
Adanya kewenangan, koordinasi dan
pengawasan,
·
Adanya tujuan yang ingin dicapai.
C. JENIS ORGANISASI PROFESI KESEHATAN
1.
IDI (IKATAN DOKTER INDONESIA)
IDI adalah satu satunya organisasi
profesi kedokteran yang menghimpun para dokter Indonesia, bersifat bebas, tidak
mencari keuntungan, dijiwai oleh Sumpah Dokter Indonesia serta mematuhi Kode
Etik Kedokteran Indonesia.
Didirikan
di Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1950, dan bertujuan untuk:
·
Meningkatkan derajat kesehatan
rakyat Indonesia.
·
Mengembangkan ilmu kesehatan serta
IPTEK Kedokteran.
·
Membina dan mengembangkan kemampuan
profesi anggota.
·
Meningkatkan kesejahteraan anggota.
Untuk mencapai tujuan IDI berusaha:
·
Membantu pemerintah dalam kelancaran
pelaksanaan program program kesehatan.
·
Membantu masyarakat dalam
meningkatkan derajat kesehatannya.
·
Memelihara dan membina terlaksananya
sumpah dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
·
Mempertinggi derajat ilmu kesehatan
dan ilmu kedokteran serta ilmu ilmu lainnya yang berhubungan dengan itu.
·
Memperjuangkan dan memelihara
kepentingan serta kedudukan dokter di Indonesia sesuai dengan harkat dan
martabat profesi kedokteran.
·
Mengadakan hubungan kerjasama dengan
badan badan lain yang mempunyai tujuan sama atau selaras, pemerintah maupun
swasta didalam atau di luar negeri.
·
Melaksanakan usaha usaha untuk
kesejahteraan anggota.
·
Melaksanakan upaya lainnya sepanjang
tidak bertentangan dengan asas dan sifat IDI.
2.
PPNI (PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA)
PPNI
diharapkan untuk melaksanakan fungsinya. Yaitu bertindak sebagai wadah
profesional bagi perawat, mengatur dan mengendalikan mutu kinerja perawat,
meliputi kompetensi profesional dan berperilaku berdasarkan kaidah eti
dan tanggung jawab moral tinggi, serta terlibat aktif dalam pengembangan
dan
pendidikan berlanjut ( Jones and Beck, 1996 ) PPNI sebagai organisasi profesi
keperawatan yang berkewajiban untuk mengendalikan mutu pelayanan. Dalam hal ini
PPNI sebagai organisasi profesi keperawatan harus tanggap terhadap tuntutan
perubahan yang berpandangan ke masa depan.
Menurut
International Council of Nurse ( ICN ), keperawatan mempunyai fungsi unik ;
membantu seseorang dalam keadaan sakit maupun sehat dalam pelaksanaan berbagai
kegiatan yang mendukung kesehatan atau penyembuhan bahkan untuk meninggal dunia
dengan tenang yang seseorang dapat melakukannya tanpa bantuan apabila ia
mempunyai kekuatan, kemauan atau pengetahuan.
3. IBI (IKATAN BIDAN INDONESIA)
IBI
mempunyai tujuan dan fokus yang berguna bagi masyarakat umum. Menggalang
persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan kaum wanita pada umumnya, dalam
rangka memperkokoh persatuan bangsa Membina pengetahuan dan keterampilan
anggota dalam profesi kebidanan, khususnya dalam pelayanan KIA serta
kesejahteraan keluarga. Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional,
terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
D. ORGANISASI DUNIA DI INDONESIA
1. PMI (PALANG MERAH INDONESIA)
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah
sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang
sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan
Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan,
kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Palang Merah Indonesia tidak
berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah
Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan
objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan
jiwanya. tugas pokok PMI adalah membantu pemerintah Indonesia di bidang sosial
kemanusiaan terutama tugas-tugas kepalangmerahan yang meliputi: Kesiapsiagaan
Bantuan dan Penanggulangan Bencana, Pelatihan Pertolongan Pertama untuk
Sukarelawan, Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan
Transfusi Darah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Organisasi Kesehatan yang tersebar di
seluruh dunia tetap pelayanan kesehatan yang sangat mereka utamakan. Dengan
pelayanan kesehatan di seluruh dunia dapat diatasi maka dampak dari semakin
maju teknologi semakin maju juga penyakitnya.
B. Saran
Di Indonesia sendiri Departemen Kesehatan
sebagai pusat informasi dan pengatur sistematis nya pelayanan kesehatan
meningkatkan pelayanan kesehatan terutama di daerah yang sulit terjangkau. Di
dukung organisasi seperti IDI,PPNI,IBI, serta PMI kita mengharapkan kesehatan
di seluruh indonesia dapat merata dalam pelayanan.
Pelayanan Kesehatan yang baik dan bermutu
perlu di imbangi dengan pembangunan sarana kesehatan yang memadai sehingga
tidak ada alasan masyarakat kurang mendapat layanan. Departemen Kesehatan sebagai
Pengatur perlu lebih bijak dalam hal ini.
DAFTAR PUSTAKA
·
Achir Yani S. Hamid, DN Sc. Tahun 2000. Peran PPNI
dalam (mempersiapkan) Penerapan Legislasi
Keperawatan dan Model Keperawatan Profesional di Indonesia.
·
M. Fais Satrianegara & Sitti
Saleha.
2009. Buku Ajar Organisasi dan Manajemen
Pelayanan Kesehatan Serta Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika
·
Depkes (1999), Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, Jakarta
·
Soedarmono Soejitno (2001), Akselerasi Reformasi Kesehatan, Jakarta
·
Yayat Hayati Djatmiko (2002), Perilaku Organisasi, Alfabeta- Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar